Islamic Widget

Cari Blog Ini

HUMAS

A.SeJarah PR di Indonesia

Alwi Dahlan pada konvensi Humas tahun 1944, Sejarah Humas di Indonesia sejak tanggal 18 Agustus 1945 ketika Bung Karno memutuskan menunda siding PPPKI ketika memberikan keterangan Pers mengenai pemilihan Presiden sebelum merumuskan UUD. Menurut M. Linggar : Praktik Humas sudah ada sejak zaman Mataram atau Sejak Panembahan senopati mengumumkan bahwa ia dan keturunannya merupakan pasangan dan mendapatkan lindungan dari Ratu Pantai Selatan, hal ini dibuat untuk menyaingi adipati-adipati pantai utara yang lebih bisa mendapat restu Para Wali.
Tapi Kita sepakat dalam keotentikan sejarah maka Humas Otentik sejak proklamasi 17 Agustus 1945, proyek mercusuar membentuk citra dengan adanya Radio Republik Indonesia dan TVRI. Dalam perkembangannya ada DEPPEN, Setneg, Jubir, DEPKOMINFO dan lain-lain. Di era modern maka Banyak orang meminta bantuan kepada PR Consultants Contoh John Hopkins, Inscore Adcom dll.

B.Humas dan Opini Publik

Pengertian/Difinisi Humas (PR)

1.Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling Pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat.
2.Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Pada hakekatnya makna dari "hubungan masyarakat" (humas, kehumasan, public relations) adalah prilaku atau sikap untuk menjadi tetangga dan warga yang baik (to be a good neighbour and citizen).
Pengertian PR menurut British Institute of Public Relation (IPR) :
“ Public relations practice is the planned and sustained effort to established and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and the public interest.
Pengertian PR menurut Roy Blumenthal “PR adalah Seni membina pribadi seseorang, hingga taraf yang mampu dimana ia bisa menghadapi keadaan darurat kehidupan termasuk psikologi, bisnis, Lembaga, pemerintah, baik yang menguntungkan ataupun tidak “.
"Public Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya" (Scott M. Cutlip dan Allen H. Center " Efektif Public Relations", 1982).
Dalam arti luas HR berarti komunikasi yang persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan sehingga menimbulkan kepuasan kedua belah pihak. Jadi sesuai dengan prinsip Win-Win yang diajarkan oleh Steven Covey pada Seven Habits.
Dalam arti sempit penekanan HR pada situasi kerja atau dalam bidang organisasi (kelompok) bertujuan menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja, kerja sama yang produktif yang diwarnai dengan rasa bahagia dan puas hati. Normat R.F. Meier mengemukakan: "HR dapat berfungsi untuk menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat manusia".

•Tujuan Humas
Menurut Dra. Mardiyani F. Kuncoro (alumnus jurusan Komunikasi Universitas Indonesia, pengajar Komunikasi Bisnis/pemasaran dan Account Manager pada Kiat Komunika, Marketing Communication Agency) dalam makalahnya yang berjudul "Introduction to Public Relations", tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua golongan besar yaitu:
A. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)
1. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
2. Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam masyarakat.
3. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.

B. Komunikasi Eksternal (masyarakat)
1. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
2. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan pendidikan khususnya.
3. Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.
Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan. Obyektif atau tujuan PR yaitu “Pengertian". "The object of PR is not the achievement of a favourable image, a favourable climate of opinion, or favourable by the media". PR is about achieving an UNDERSTANDING.
Tujuan utama penciptaanp engertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui pengertian kita berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge.
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
1. Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia.
2. Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
4. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.
5. Mencegah konflik dan salah pengertian
6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum.
8. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen.
9. Memperbaiki hubungan industrial.
10. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
11. Memasyarakatkan produk atau layanan.
12. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
13. Menciptakan jadi diri institusi.
14. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional.
15. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.
• Jenis Pekerjaan PR
Dra. Mardiyani F. Kuncoro dalam makalahnya yang berjudul "Introduction to Public Relations" juga menuliskan jenis pekerjaan PR ada 19 macam, diantaranya yaitu:
1. Writing (articles, pamphlets, press release)
2. Print production/distribution/promotion
3. Film or audio-visual production
4. Exhibition and displays production
5. Advertising
6. Hubungan komunikasi dengan media, radio, TV
7. Konfrensi dan Pertemuan Publik
8. Hubungan Parlementer
9. Hubungan dengan pemerintah
10. Hubungan dengan kelompok interest tertentu
11. Hubungan dengan industri dan komersial
12. Hubungan komunitas
13. Hubungan internasional
14. Hubungan dengan pekerja
15. Hubungan dengan donatur
16. Survey atau penelitian ummat
17. Komunikasi dari publik ke kinerja organisasi
18. Merencanakan, menganggar and mengatur program kerja PR
19. Formulasi kebijakan PR
20. Yang paling modern yaitu Teknologi Informasi seperti internet, intranet, e-mail, homepage (berandawarta), FTP, IRC, DLL.
Kesalahan umum yang terjadi adalah program humas dianggap sebagai program jangka pendek, dan program penanggulangan reaktif saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kala hubungan dengan masyarakat menjadi buruk.

Share

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

go for green!!!

go for green!!!
panitia pra fisip inauguration dua

welcome my new friend

welcome my new friend
haii...hai....thx for buka blog ku

berKOMUNIKASI yuuuk!!!